Wednesday, February 23, 2011

Doktrin Negara Kepulauan dan Doktrin Negara Maritim

Doktrin Negara Kepulauan dan Doktrin Negara Maritim

By Ir. Ade Muhammad, M.Han



Apa yang membedakan dari kedua doktrin tersebut? … sebagai negara maritim vs negara kepulauan.  Kita akan mengambil dari akar filosofis yang sangat sederhana.  


- doktrin negara kepulauan adalah tata cara pandang bahwa negara ini terdiri dari rangkaian pulau pulau. daratan daratan yang terpisah olehlautan.  sementara, 
- doktrin negara maritim adalah tatacara pandang bahwa negara ini terdiri dari wilayah lautan yang menghubungkan pulau pulau didalamnya.

dari sisi strategi militer juga ada perbedaan filsafat, yaitu : 
- doktrin negara kepulauan - mengandalkan Angkatan Darat sebagai first line of defence (mirip continental strategy - caesar napoleon bonaparte, misalnya ketika daendels ditugaskan untuk menyiapkan jalur anyer– panarukan, untuk logistik pasukan perancis-yang menduduki belanda - untuk melawan dominasi inggris). 
aplikasi modern : dibutuhkan AD yang sangat besar dan kedua angkatan lain hanya sebagai pendukung.

- doktrin negara maritim - mengandalkan AL sebagai first line of defence. Melakukan anti blokade atau blokade laut terhadap musuh diwilayah sendiri atau wilayah perairan musuh (maritime strategy penemuan Inggris — dalam menghadapi continental strategy napoleon). 
aplikasi modern : serangan akan bermula dari laut –> udara – darat. sehingga prioritas adalah AL yang kuat, dipayungi olehsuperioritas AU dan pada akhirnya AD yang siap menunggu musuh. Syukur syukur jika AL juga mampu membawa superioritas udara ketengah samudera (dengan konsep Aircraft Carrier ship). karena sifat perang yang semakin mobile (tidak bisa mengandalkan pangkalan pangkalan tetap di pulau pulau).

secara historis sebenarnya doktrin negara kepulauan ditanamkan melalui hegemoni AD pada ABRI. sudah menjadi rahasia umum, terjadi juga kejengkelan dari angkatan angkatan lain terhadap "saudara tua" nya.  semenjak awal kemerdekaan sebenarnya sudah terjadi pertentangan klasik, siapa yang paling berjasa.   kemerdekaan diraih melalui perjuangan diplomatik politik atau secara militer? …   militer (dalam hal ini AD) merasa mereka juga punya andil dan merasa berhak untuk masuk dalam kekuasaan politik. ini ditentang oleh politisi sipil (semenjak 1947 sebenarnya AD memang menjadi "anak nakal" dengan berbagai tindakan melawan otoritas sipil, seperti misal penculikan pm.syahrir, menteri kesehatan dr.dharmasetiawan oleh mayjend.soedibjo(27 juni ‘46), dipaksanya presiden soekarno untuk resuffle oleh ‘3 serangkai’ jenderal soedarsono-iwa k soemantri - ahmadsoebardjo (3 juli ‘46), pengepungan istana presiden oleh kol.kemal
idris atas perintah jend nasution (17 oktober ‘52) dsb  sampai puncaknya adalah penekanan jend. nasution pada soekarno untuk memberlakukan kembali UUD ‘45. karena militer dapat masuk politik melalui celah wakil golongan (’jalan tengah’ seminar AD 12 nopember ‘58). akhirnya soekarno kalah dalam desakan tersebut dan mengingat keselamatan negara ia mengumumkan dekrit presiden untuk kembali pada UUD ‘45 (5 juli ‘59). 

Setelah itu dengan bantuan CIA, AD akhirnya berhasil mendapatkan tampuk pemerintahan (1965). karena pada saat itu ada kebutuhan untuk menyingkirkan soekarno yang cenderung memihak blok komunis. sehingga soeharto yang bersedia mendukung thema global anti komunis dari AS bisa naik berkuasa. 
dari sinilah peran doktrin negara kepulauan menjadi sangat strategis dalam memaku pemahaman strategis bahwa kebutuhan AD sebagai komponen utama seolah adalah mutlak. 
Dengan kekuasaan ditangan AD menjadi bagian dari kekuasaan dan sampai dukungan dari AS  memudar 3 dekade setelahnya. 
… 
Reformasi adalah sebuah kebutuhan, yang sebenarnya adalah dibutuhkannya
cara berpikir yang sama sekali baru. karena dibutuhkan cara berpikir yang berbeda dan pendekatan yang berbeda atas masalah bangsa ini. Doktrin antitesis dari negara kepulauan adalah doktrin negara maritim.  menurut prof. bambang hidajat (guru besar astronomi ITB) ini diteriakkan oleh dua orang dari ITB, satu adalah hendarmin ranadireksa dalam bukunya ‘visi bangsa; sebagai Paru Paru-Tujuan Wisata dan Gudang Pangan Dunia’ (2000)  kemudian yang satunya adalah prof.MT. Zen, dalam papernya yang termasyur Benua Maritim (simposium di Makassar, 1997).
Ada juga dari kalangan AD yang berpendapat, bahwa doktrin negara maritim adalah seolah ancaman bagi AD. sebenarnya secara relatif (jumlah postur) secara tradisional postur AD memang lebih besar dari yang lainnya. maklum karena membentuk sebuah AD relatif lebih mudah sementara untuk AL dan AU terpaut dengan alut sista yang mahal. Sehingga paradigma baru ini sebenarnya bukan menjadi ancaman bagi AD. 

Namun memang pada paradigma doktrin negara maritim, tidaklah dikenal sistem kodam. yang intinya adalah daerah kekuasaan militer AD dengan asesoris dua angkatan lainnya sebagai pendukung (posisi AD lebih tinggi dari kedua angkatan lainnya).  Dalam paradigma baru organisasi tempur, sebenarnya lebih pada pasukan campuran dari ketiga unsur tadi dan dipimpin oleh panglima komando gabungan (bisa dari jenderal AD, AU atau AL). untuk wilayah komando pertahanan tertentu. 
Jadi bukan masalah jumlah postur, namun bagaimana cara menggunakan ketiga angkatan itu dalam sebuah sistem pertahanan yang harmonis.Memang doktrin negara maritim sudah banyak didengungkan, namun tanpa sebuah pelaksanaan yang jelas. nampaknya jika negara ini memang berubah secara fundamental, maka peran doktrin negara maritim adalah sebuah ciri perubahan, yang diaplikasikan sebagai cara pandang dan pikir yang baru bagi kelangsungan RI ke masa depan.

No comments:

Post a Comment