Thursday, February 17, 2011

Analisis Konflik: Studi Kasus Aceh

Analis Konflik: Studi Kasus Aceh
Oleh David Raja Marpaung S.IP, M.Def


Alat analisis  atau tools analysis ini bisa dipakai untuk memahami berbagai konflik yang terjadi di tanah air maupun luar negeri. Namun, untuk konteks ini saya memakai Aceh sebagai contoh konkret permasalahan pertahanan yang sudah  berlangsung lama di Indonesia.

Sebuah konflik terjadi akibat ketidakseimbangan peran dan kekuasan dimana salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur akses sumber daya yang memungkinkan terjadinya tekanan atau subordinasi terhadap pihak lainnya Identifikasi kekuatan konflik berkaitan dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya intensitas konflik atau elemen-elemen yang mempengaruhi pencapaian sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh masyarakat

            Konflik di Aceh sudah berlangsung cukup lama. Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dipimpin oleh Hasan Tiro, sejak tahun 1976 berusaha memerdekakan Aceh dan pemerintah Indonesia. Upaya menuntut kemerdekaan Aceh, dilakukan GAM dengan perjuangan bersenjata. Selama berlangsungnya konflik di Aceh, korban yang jatuh sudah cukup banyak.Setelah tercapainya memorandum atau nota kesepahaman anatara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Indonesia pada bulan Agustus tahun 2005, kondisi di Aceh makin baik. Namun potensi terjadinya konflik masih sangat besar, bahkan proses reintegrasi oleh pemerintah hingga kini masih terus berlangsung.

Analisis Konflik di Aceh



Faktor Pendukung dan Penghambat Menuju Perdamaian








ANALISIS KEKUATAN KONFLIK

No comments:

Post a Comment