Ancaman Keamanan Indonesia di Tahun 2017
Oleh David Raja Marpaung
UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 4 menyebutkan bahwa ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Dari rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat bahaya yang mungkin atau bahkan telah terjadi dan mendatangkan kecelakaan (bencana, kesengsaraan, kerugian) bagi bangsa dan Negara
Dalam dimensi pertahanan dan keamanan, terorisme merupakan ancaman nyata yang telah menimbulkan banyak korban jiwa, teror mental dan kerugian finansial. Meskipun Densus 88 telah mampu menangkap dan menembak mati sejumlah para teroris, namun terorisme sampai saat ini masih tetap eksis dan menjadi suatu ancaman dengan modus operandinya merubah-rubah sasaran aksinya.Selain Densus 88 kini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pun telah membuat dan melaksanakan program deradikalisasi dan kontra radikalisasi.Walaupun hasil program deradikalisasi ini masih belum sesuai harapan, namun pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) sebagai bagian dari kontra radikalisasi telah memberikan harapan baru sebagai langkah yang menekankan pada pencegahan untuk meredam terorisme.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan pada tahun 2015 ada 82 kasus terorisme di Indonesia, termasuk rencana serangan teror yang digagalkan dan terduga terorisnya ditangkap. Sementara tahun 2016, ada 170 kasus terorisme, termasuk yang digagalkan. Kelompok eksklusif dan radikal, yang sebagian besar adalah kelompok yang bersimpati terhadap gerakan ISIS, mendominasi aksi terorisme di Indonesia. Kejadian di Thamrin-Jakarta, Solo, Medan, Tangerang, dan Samarinda, serta aksi pencegahan oleh Densus 88 di Majalengka, Tangerang Selatan, Batam, Ngawi, Solo, Payakumbuh, Deli Serdang dan kota lainnya menunjukkan bahwa isu terorisme di tahun 2016 masih sangat kuat. Hal ini tentu saja masih mempengaruhi situasi keamanan di tahun 2017.
Aksi terorisme diperkirakan masih kuat di tahun 2017. Melemahnya kelompok radikal ISIS di Suriah dan Irak akibat tekanan dari kelompok internasional diperkirakan justru akan menggeser kekuatan ISIS ke wilayah lain. Beberapa tokoh ISIS yang berasal dari Asia Tenggara terutama Indonesia akan menunjukkan eksistensinya guna pamer kekuatan dan pengaruhnya.
Ancaman lain terkait hal tersebut di atas adalah adanya arus balik WNI simpatisan ISIS dari Suriah. Kemungkinan arus balik tersebut bisa langsung menuju Indonesia kemudian membentuk sel-sel kelompok teror atau transit di tempat lain seperti Mindanao untuk menyiapkan kekuatan di sana. Berdasarkan informasi dari Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Brigadir Jenderal Edi Hartono, lebih dari 600 warga Indonesia ikut bertempur di Suriah. Sekitar 500 orang telah kembali ke Indonesia.
Kelompok teroris di Indonesia tidaklah tergabung dalam satu organisasi, melainkan menyebar atau terpecah.Sebagian mendukung ISIS, seperti JAD (Jammah Ansarud Daulah), dan sebagian mendukung Jabhat Nusrah, terutama dari kelompok-kelompok eks Jamaah Islamiyah yang pro Al-Qaidah
Selain terorisme, aksi intoleran cukup menyita perhatian di tahun 2016. Kejadian seperti di Tolikara dan Tanjung Balai pada tahun 2016 harus diwaspadai agar tidak menjadi model yang akan terjadi di tahun 2017 dengan tempat yang berbeda. Ruang gerak yang lebih leluasa kepada kelompok sektarian dan radikal perlu dibatasi. Ketegasan pemerintah terhadap kelompok-kelompok sektarian dan radikal yang cenderung intoleran diharapkan dapat mencegah bibit terorisme di Indonesia.
TESTIMONY ON HOW I GOT MY LOAN FROM A FINANCE COMPANY LAST WEEK Email for immediate response: drbenjaminfinance@gmail.com
ReplyDelete{Dr.Benjamin Scarlet Owen} can also help you with a legit loan offer. He Has also helped some other colleagues of mine. If you need a genuine loan without cost/stress he his the right loan lender to wipe away your financial problems and crisis today. BENJAMIN LOAN FINANCE holds all of the information about how to obtain money quickly and painlessly via WhatsApp +19292227023 Email drbenjaminfinance@gmail.com