Wednesday, September 9, 2015

nalisis Hubungan Internasional Dalam Kasus Boko Haram





Analisis Hubungan Internasional Dalam Kasus Boko Haram

Oleh David Raja Marpaung

Boko Haram merupakan kelompok teroris paling brutal dan sadis di Afrika saat ini. Didirikan pada tahun 2002 dengan nama aslinya Jama'atu Ahlis Sunna Lidda'awati wal-Jihad yang dipimpin Abubakar Shekau, kelompok milisi ini kemudian menyebut dirinya  Boko Haram atau kelompok antipendidikan Barat. Pada tahun 2009, Boko Haram mendeklarasikan pendirian negara Islam di Afrika. Boko Haram telah meluaskan wilayah kekuasaanya di Nigeria. Dilansir BBC, 26 Januari 2015, menurut  The International Crisis Group (ICG) kelompok yang paling terorganisir dan kejam ini berlokasi di negara bagian Borno yang dikuasai oleh Boko Haram.


Melihat perkembangan di Negeria tersebut, pihak dunia internasional terlihat tidak mau tinggal diam. Prancis mengambil langkah penting dengan mengundang semua negara regional termasuk Nigeria, Chad, Benin dan Niger untuk berpartisipasi dalam Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) dalam rangka kerjasama untuk mengalahkan Boko Haram. Seperti yang diinginkan Nigeria, KTT tersebut menghasilkan keputusan bahwa Dewan Keamanan PBB, Prancis, Inggris, Amerika Serikat dan seluruh negara yang terdaftar dalam PBB mendaftarhitamkan dan memberi sanksi bagi kelompok Boko Haram.

Pada kenyataannya keputusan ini cukup mengejutkan, karena Dewan Keamanan PBB biasanya hanya membuat keputusan semacam itu jika ancaman keamanan yang ada dianggap bersifat regional atau internasional. Boko Haram sampai saat ini hanya melakukan serangan di Nigeria, ditambah adanya desas-desus bahwa mereka juga telah melakukan serangan di Niger dan Kamerun.

Dewan Keamanan PBB mengambil keputusan bahwa Boko Haram berubah dari ancaman lokal menjadi ancaman regional. Ada kemungkinan bahwa keputusan ini dibuat untuk membenarkan operasi Barat di wilayah tersebut. Inggris, yang telah mengirimkan pesawat pencari untuk mendukung operasi adalah salah satu negara yang menjanjikan bantuan. Israel juga telah menjanjikan bantuan intelijen. Namun, bantuan terbesar yang dijanjikan adalah dari Amerika Serikat. AS telah menyebarkan berita melalui media sosial. Presiden Obama dan istrinya telah mengeluarkan sejumlah kampanye dan protes di seluruh AS agar para gadis dibebaskan. LSM Nigeria yang berbasis di AS telah mulai bepergian keliling benua Afrika untuk meningkatkan kesadaran akan kekejaman yang dilakukan oleh Boko Haram


Jaringan Internasional Boko Haram

Boko Haram sebagai organisasi teroris diketahui memiliki hubungan dengan kelompok serupa, seperti AQIM dan Al Shabaa. AQIM atau Al Qaeda in the Islamic Maghreb merupakan kelompok Islam teroris yang berbasis di Mali. Hubungan antara AQIM dan Boko Haram sekarang ini semakin diketahui dan terbentuk dengan baik. Hal tersebut tampak ketika pada awal bulan Januari 2010, pemi mpin AQIM yang bernama Abdelmalek Droukdel mengumumkan bahwa AQIM akan membantu Boko Haram dalam hal pelatihan,pasukan, dan peralatan.

AQIM juga menyediakan Boko Haram serangkaian pelatihan yang canggih dan teknik teknik baru dalam menghadapi ancaman dari pihak keamanan internasional. Sebagai ganti dari program pelatihan yang diberikan, AQIM memerluas wilayah operasinya hingga ke Nigeria, sebuah negara yang memiliki signifikansi penting bagi Amerika Serikat. Pelatihan dan pengaruh yang diberikan oleh AQIM terefleksikan juga dalam penggunaan intern et oleh Boko Haram guna menyebarkan pesan pesan yang mengimplikasikan kekerasan dengan menggunakan cara yang mirip dengan banyak afiliasi Al Qaeda.


Belajar dari kasus Boko Haram di Nigeria ,hubungan inilah yang seharusnya dapat diantisipasi oleh entitas negara, seperti yang dijelaskan oleh konsepsoft security measures yang mana negara perlu mengimplementasikan langkah langkah keamanan lunak ketika terjadi indikasi bahwa gerakan pemberontak di dalam negaranya mengalami perkembangan signifikan setelah menjalin hubungan dengan gerakan lain di luar negara.




























No comments:

Post a Comment